Demo Site

Senin, 15 April 2013

Prinsip Desan pesan

BAB II PEMBAHASAN A. Perencanaan Pesan Komunikasi Kata perencanaan pesan komunikasi berasal dari kata perencanaan pesan dan komunikasi. Perencanaan sendiri bersumber dari kata rencana yang berarti segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan. Apabila sesuatu yang akan atau harus dilakukan itu upaya secara sistematis dan dinyatakan secara tertulis, maka itu dinamakan perencanaan. Secara sederhana, perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses atau usaha atau tindakan membuat rencana, yang berkaitan dengan tindakan pengambilan keputusan mengenai apa yang akan dan harus dilakukan. Pada umumnya suatu rencana mengandung beberapa ciri penting seperti berorientasi pada pemecahan masalah (Problem solving oriented), berpatokan pada tujuan, mencerminkan optimism, serta penggambaran langkah tindakan yang deskriptif (tidak samar-samar). 1. Tahapan Perhatian Membangkitkan perhatian halayak terhadap ide, gagasan yang ditawarkan merupakan langkah awal yang harus ditempuh ketika kita memulai komunikasi dengan tujuan-tujuan tertentu. Khalayak dapat memperhatikan gagasan secara sengaja, bila mereka berkeinginan untuk menyimaknya. 2. Tahap kebutuhan Pembangkitan rasa kebutuhan khalayak akan gagasan yang ditawarkan tergantung pada tujuan komunikasi kita. Bila komunikasi kita merupakan komunikasi lisan, misalnya pidato, pada tahap membangkitkan kebutuhan, menurut rakhmat, ada empat macam teknik pengembangan pesan yang dapat dilakukan, yaitu: a. Pernyataan; yakni kita menyatakan masalah tertentu atau menyatakan pentingnya informasi yang akan disampaikan. b. Ilustrasil; yakni menceritakan beberapa contohuntuk menggambarkan kebutuhan. c. Ramifikasi; yakni penambahan contoh dan teknik-teknik lainnya dalam pengembangan bahasan untuk menambah kesan dan keyakinan. d. Penunjukkan; yakni menujukkan hubungan antara kebutuhan itu dengan orang lain yang diajak bicara. 3. Tahap Pemuasan Tahapan yang berisi penawaran jalan keluar dan pemenuhan kebutuhan yang dirasakan oleh khalayak. 4. Tahap Visualisasi Tahapan yang memproyeksikan gagasan ke masa yang akan datang. 5. Tahap Tindakan Yakni tahapan tindakan dilakukan dalam komunikasi lisan atau pidato yang bersifat persuasive. Pengorganisasian pesan komunikasi merupakan faktor yang penting dalam kegiatan komunikasi yang berusaha mempengaruhi atau meyakinkan orang lain yang menjadi khalayak sasaran komunikasi tersebut. B. Organisasi pesan Berbagai hasil penelitian seperti yang dikemukakan oleh Rahmat (1986), menyatakan bahwa, pesan komunikasi yang teroganisasikan lebih mudah dimengerti, memudahkan pengingatan dan memudahkan terjadinya perubahan sikap khalayak. Larson (1986) menyatakan bahwa,ada beberapa cara untuk mengorganisasikan pesan komunikasi yang membantu khalayak untuk mengingat secara mudah dan menerima pesan tersebut. Bentuk organisasi pesan tersebut adalah: format topical, format kronologis, format berdasrkan isu yang berkembang dan format sekuen motif. Disamping itu, terdapat organisasi pesan laninya seperti format spasial, kausalitas, pemecahan masalah, dan deduktif induktif. Pada bagian ini kami hanya menjelaskan organisasi pesan yang didasarkan pada format kronologis, pasial, topical, kausal, pemecahan masalah dan berfikir kreatif. 1. Format Kronologis Format kronologisartiny pesan dirangkai berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa atau kejadian yang diterangkan. Format ini merupakan bentuk mudaah untuk menuturkan pesan berdasaran urutan-urutan kejadian maupun uruptan pentahapan yang bermanfaat sebagai informasi atau pengetahuan bagi khalayak dan bukan upaya untuk mempengaruhi mereka. 2. Format Topikal Dalam format ini disusun berdasarkan topik yang dibicarakan. Hal imi, dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan topik pembicaraan ke dalam topik yang penting kemudian kurang penting, topik yang mudah kemudian topik yang sukar atau sebaliknya. 3. Format Spasial Dalam format seperti ini, pesan disusun berdasarkan ukuran masalah dari pemecahannya. Dalam strategi persuasi, format spasial dimanfaatkan untuk menggambarkan dan mempersuasi khalayak mengenai luasnya masalah dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut. 4. Format Kausal Format kausal adalah menyusun gagasan dengan cara membahas faktor-faktor penyebab dari suatu masalah dan mempertimbangkan akibat atau hasil berikutnya, atau sebaliknya menyajikan dahulu akibat-akibatnya, kemudian mencari dan menjelaskan faktor-faktor yang menjelaskan masalah tersebut. 5. Format pemecahan masalah Dalam format pemecahan masalah, topik-topik pembicaraan secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu pertama pembicaraan menunjukkann pada langkah-langkah diagnosis masalah yang sedang dihadapi khalayak. Kedua, memberikan suatu alternative cara-cara untuk memecahkan masalah atau solusi. 6. Berpikir kreatif Format berpikir kreatif, pada pokoknya hampir mirip dengan format pemecahan masalah, tetapi langkah-langkahnya lebih banyak dan lebih sistematis dibandingkan dengan pola pemecahan masalah. Dalam buku komunikasi bisnis, Curtis, dkk, mensistematisasikan format berpikir kreatif menjadi enam langkah utama, yaitu: a) Mendefinisikan dan membatasi masalah; b) Menganalisi masalah; c) Menghasilkan pemecahan yang memungkinkan; d) Menilai pemecahan yang diberikan; e) Memilih pemecahan terbaik; f) Pelaksanaan pemecahan masalah. C. Membuat dan menutup penyajian pesan Suatu presentasi pesan memerlukan pendahuluan sebagai pembukaan dan penarikan kesimpulan yang biasanya sekaligus sebagai penutup. Menurut Curtis, Floyd dan Winsor (1996), pendahuluan berfungsi memperkenalkan gagasan utama, sedngkan kesimpulan memfokuskan kembali perhatian khalayak kepada pesan yang disampaikan. Menurut mereka pesan yang efektif adalah: 1. Memperoleh perhatian yang menyenangkan 2. Meningkatkan keramah-tamahan dan kebaikan antara pembicara dan khalayak 3. Memberikan alasan penting penyimak 4. Mengarahkan khalayak terhadap isi pesan. Membuat kesimpulan bukan hanya sekedar meringkas isi pembicaraan, masih ada fungsi-fungsi lain yang perlu diperhatikan. 1. Mampu meringkas pokok-pokok kunci. 2. Memusatkan tema dan tujuan. 3. Mengingatkan pentingnya isi. 4. Memberikan jalan tindakan yang jelas, dan 5. meminta pertanyaan. D. Strategi dalam perencanaan Komunikasi Strategi komunikasi sendiri dapat diartikan “Pendekatan keseluruhan untuk suatu program komunikasi. Selain itu, strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi adalah sebuah fungsi manjemen yang terkait langsung dengan perencanaan/planning. Planning dalam fungsi manajemen menunjukkan fungsi konsepsi kerja manajemen. Sedangkan strategi lebih pada personalisasi dari konsepsi perencanaan. Adapun unsur-unsur strategi perencanaan komunikasi terbagi lima bagian: 1. Strategi Pesan a. Penentuan inti pokok pesan masalah ini berkenaan dengan kemampuan audience untuk mengingat dan memberikan perhatian pada pesan komunikasi. b. Pengorganisasian pesan agar dapat membantu pemahaman audience, pesan yang kita sampaikan dapat kita organisasikan sedemikian rupa sehingga penyampaian pesan menjadi teratur. 2. Strategi komunikator a. Penentuan sasaran komunikasi seringkali tindakan komunikasi tidak berjalan secara efisien karena kita tidak menetapkan secara eksplisit apa yang kita capai. Oleh karena itu banyak kata/tindakan yang mungkin sebenarnya tidak perlu kita ucapkan. Segala sesuatu yang kita sampaikan kepada komunikan hendaknya bersifat lurus kearah sasaran yang ingin kita capai. b. Penentuan cara berkomunikasi dengan penentuan cara berkomunikasi adalah penentuan cara berkomunikasi adalah mengenai bagaimana seorang komunikator harus membawa dirinya dihadapan khalayak. Kredibiltas komunikasi adalah suatu kondisi dimana komunikator dinilai memiliki pengetahuan, keahlian/pengalaman yang relevan dengan topik pesan yang disampaikan, sehingga komunikan menjadi percaya bahwa yang disampaikan bersifat objektif. Krediblitas memiliki dimensi expertise (keahlian/keterampilan) dimensi trustworthbiness (kepercayaan). 3. Strategi Audience/responden Strategi audience strategi khalayak yang berarti analisis situasi komunikasi dari sudut pandang khalayak yang tercakup di dalamnya adalah pertimbangan-pertimbangan terhadap identifikasi masalah/siapa yang akan menerima pesan komunikasi harus diidentifikasikan dengan jelas, serta audience ini dibagi empat kelompok: 1) Khalayak Primer; ialah mereka yang langsung menerima pesan komunikasi pada saat mereka hadir/berpartisipasi secara langsung dengan kegiatan komunikasi yang kita lakukan. 2) Khalayak sekunder; ialah keberadaan orang-orang yang akan mendengar pesan komunikasi kita (yang tidak hadir langsung) menerima dari pesan yang kita sajikan secara tulisan. 3) Gatekeeper; ialah mereka yang hadir secara langsung ketika kita menyampaikan pesan kepada mereka hanya berperan sebagai perantara yang akan meneruskan informasi yang mereka terima kepada pihak yang berkepentingan yang mereka wakili. 4) Pengambilan keputusan pendapat orang-orang tertentu yang memiliki posisi kunci yang berwenang untuk mengambil keputusan. Pesan komunikasi yang kita sampaikan hendaknya lebih diarahkan kepada mereka. Latar belakang pengetahuan khalayak sering kali seseorang berbicara dihadapan sekelompok orang tanpa mempertimbangkan apakah mereka dapat memahami pesan yang kita sampaikan/dapat mengintegrasikan informasi yang mereka terima ke dalam struktur. Perasaan audience harus dipertimbangkan sebagai berikut: “seberapa tertariknya audience pada pesan komunikasi apakah pesan yang kita sampaikan mendapat prioritas tinggi/rendah dari audience/khalayak. Seberapa jauh pesan kita akan mempengaruhi tujuan-tujuan mereka apakah mereka akan mendukung, biasa saja atau malah menentang komunikasi kita” 4. Strategi pemilihan Channel Strategi pemilihan Channel berkenaan dengan pertimbangan kapan kita mesti bicara dan kapan kita mesti menulis. Dengan kata lain kapan kita menyampaikan pesan komunikasi secara lisan maupun tertulis. 5. Strategi Budaya Di Indonesia/ di Asia pada umumnya lebih berlaku, dapat dikatakan mempengaruhi adalah apa yang disebut Goodwill credibility yaitu kredibilitas yang didasarkan pada itikad baik. Negara-negara barat lebih diperhatikan adalah expert credibillity yaitu kredibilitas yang dimiliki seseorang.